Sejarah Kacamata
Coba bayangkan
jika kamu atau temanmu yang mempunyai gangguan penglihatan (minus/ plus)
tidak menggunakan kacamata. Wah, pasti akan sulit yah untuk melihat
benda-benda yang jauh/ dekat. Kacamata merupakan salah satu penemuan
terpenting dalam sejarah kehidupan umat manusia. Seperti apa sih, asal
mula ditemukanya kacamata? Yuk kita cari tahu…
Peradaban
Islam telah mengenal dan menemukan lensa lebih awal tiga ratus tahun
dibandingkan masyarakat Eropa. Lensa juga dikenal pada beberapa
peradaban seperti Romawi, Yunani, Hellenistik dan Islam. Pada waktu itu,
lensa-lensa tersebut tidak digunakan untuk perbesaran, tapi untuk
pembakaran. Caranya dengan memusatkan cahaya matahari pada fokus
lensa/titik api lensa.
Kacamata
pertama kali ditemukan sekitar 3000 tahun yang lalu oleh bangsa di kota
tua Niniwe, dimana pada waktu itu fungsinya adalah sebagai kaca
pembesar. Bahan yang digunakan juga bukanlah lensa kaca melainkan batu
Kristal. Perkembangan kacamata kemudian baru melesat pada abad XII di
Cina dan Eropa. Ketika itu, Bangsa Yunani kuno menggunakan bola kaca
berisi air sebagai kaca pembesar.
Kemudian
pada tahun 1268 Roger Bacon, seorang ilmuan berkebangsaan Inggris,
menemukan kacamata baca. Dan pada tahun 1300-an kacamata mulai
diproduksi dengan pusat pembuatan di Venesia. Tapi kacamata saat itu
belum seperti sekarang. Kualitas lensanya sederhana, dan pemakaiannya
juga merepotkan.
Berbagai
macam percobaan dilakukan untuk menemukan cara terbaik dan teraman
mengenakan kacamata. Ada yang memasang lempengan logam panjang yang
dipasang mulai dari batang hidung hingga kebagian tengah kepala lalu
turun ke bagian leher. Ada yang memasang rantai kecil pada kedua sisi
kacamata dan diikatkan dibagian belakang kepala, seperti kacamata
renang, ada lagi yang mengaitkan kacamata pada topi.
Ada
yang ditempelkan di batang hidung sehingga si pemakainya harus terus
memeganginya. Hingga pada akhirnya pada tahun 1727, tercetuslah ide
untuk memasang tangkai sehingga kacamata dapat dikaitkan di telinga.
Perkembangan selanjutnya, pada tahun 1784 Benjamin Franklin berhasil
menemukan kacamata bifokus, yang memiliki lensa cembung dan lensa cekung
dalam satu bingkai. Hingga tahun 1884 masih juga dihasilkan lensa
bifokus yang dibuat dari potongan-potongan, meski sudah berperekat.
Barulah pada tahun 1908 dan 1910 dikenal lensa cembung cekung yang
benar-benar menyatu dalam satu lensa.
Kacamata abad 18
Materi
lensa pun turut berkembang, yang mula-mula dari kuarsa,selanjutnya
dibuatlah lensa kaca. Pada tahun 1970 ditemukan lensa bahan plastik
sebagai bahan lain untuk pembuatan lensa kacamata. Akhirnya semakin
banyak orang yang menggunakan kacamata dan kacamatapun berkembang dengan
berbagai jenis model framenya.