Jepang: Fakta dan Keunikannya
Negara Jepang sering disebut dengan Negara Matahari Terbit. Alasannya, nama itu sendiri berasal dari bahasa Jepang, Nihon atau Nippon (日本),
yang berarti matahari terbit. Nah, selain itu, bukti yang menunjukkan
bahwa Jepang memang negara terbitnya matahari adalah pada lambang
benderanya. Kita dapat melihat gambar bulatan merah yang menunjukkan
matahari, yang digambarkan pada warna belakang putih.
Dalam kesehariannya, Jepang merupakan negara yang masih tradisional
dan tua. Walaupun begitu, negara yang juga dijuluki Negara Bunga Sakura
ini adalah salah satu negara yang sangat modern di Asia Tenggara, bahkan
sejajar dengan Amerika Serikat. Di sisi lainnya, Jepang ini menduduki
peringkat ke-10 negara yang berpopulasi terbesar di dunia dengan
perkiraan jumlah penduduknya 127 juta orang.
Ibukota negara: | Tokyo |
Bahasa resmi: | Bahasa Jepang |
Perkiraan penduduk: | ±127.000.000 orang |
Peringkat jumlah populasi di dunia: | 10 |
Kota-kota besar: | Tokyo, Yokohama, Osaka, Nagoya |
Luas wilayah: | ±378.000 km2 |
Peringkat luas wilayah di dunia: | 61 |
Titik tertinggi: | Gunung Fuji (±3.776 meter) |
Mata uang resmi: | Yen |
Keadaan Alam di Jepang
Negara ini merupakan negara kepulauan yang terletak di timur laut
pantai Asia. Jepang sendiri terletak di Samudera Pasifik Utara. Laut
Jepang memisahkannya dengan benua Asia, benua terbesar di dunia. Sama
halnya seperti negara Indonesia, Jepang juga memiliki ribuan pulau-pulau
kecil. Namun, yang terkenal hanya 4 (empat) pulau besar, yakni Honshu,
Hokkaido, Kyushu, dan Shikoku.
Dataran tinggi melingkupi hampir 3/4 luas Jepang, yang memberikan
pemandangan yang indah di setiap sisinya. Daerah yang terkenal adalah
Gunung Fuji, sebuah gunung api yang terletak di Pulau Honshu. Bagi
penduduk Jepang, gunung ini dianggap sebagai hal yang keramat. Oleh
sebab itulah, banyak lukisan-lukisan di sana menampilkan gunung itu
sebagai obyek utama.
Kita sering mendengar bahwa gempa bumi merupakan hal yang sering
terjadi di sana. Memang benar. Hal ini dapat dipahami bahwa negara
Jepang sendiri terletak di kawasan gunung api bawah laut yang masih
aktif. Menurut Microsoft Encarta Kids 2009, Jepang merupakan salah satu
‘rumah’ bagi 10 gunung berapi aktif yang ada di dunia. Tak heran jika
sewaktu-waktu gunung-gunung itu aktif dan menyebabkan gempa bumi ringan.
Namun, gempa bumi yang merusak dan disertai dengan gelombang laut besar
(tsunami) dapat terjadi sewaktu-waktu.
Ikan Sebagai Sumber Daya Laut bagi Jepang
Kekayaan laut Jepang sama seperti Indonesia. Letaknya yang jauh dari
daratan Asia menyebabkan industri perikanan di sana berkembang dengan
pesat. Kita dapat melihat jika penduduk Jepang suka menyantap makanan
dari ikan mentah, yang namanya sashimi. Ada pula makanan serupa yang disebut sushi, yang terbuat dari beras yang sering disandingkan dengan sashimi tadi, atau dengan rumput laut yang telah dikeringkan yang dinamai nori.
Jepang Adalah Rumah bagi 127 Juta Orang
Jepang memiliki data penduduk yang diperkirakan mencapai 127 juta
orang. Sebagian besar dari mereka itu menetap di kota-kota besar di
pinggir pantai. Karena banyak yang tinggal di kota, hal ini menyebabkan
Jepang adalah negara terpadat. Sampai-sampai di Tokyo ada orang yang
bekerja sebagai pendorong orang-orang yang akan naik ke dalam kereta api
bawah tanah, lho. Kebayang bagaimana padatnya negara ini?
Kalau kita berpikir lebih cermat, kita dapat membayangkan jika Tokyo
adalah negara yang paling besar dan kota yang paling padat penduduknya
di seluruh dunia. Benar! Tokyo memang kota terbesar di dunia yang dapat
menampung penduduk sebanyak 26 juta orang! Tokyo juga memiliki fasilitas
kota yang memadai, seperti universitas yang jumlahnya ratusan, museum
besar seperti Tokyo Metropolitan Art Museum, teater, pusat keagamaan, hingga istana kerajaan. Wow!
Jepang sangat modern di bidang teknologi. Misalnya, kereta ekspres,
yang menghubungkan Tokyo dengan kota-kota di sekitarnya. Selain itu,
terdapat pula pusat layanan seperti perbankan, asuransi, teknologi
terkini, dan pabrik.
Baseball dan Sumo
Baseball adalah cabang olahraga favorit di Jepang. Awalnya
diperkenalkan pada tahun 1872, dan langsung tumbuh dengan cepat. Saat
ini di Jepang sudah banyak atil baseball profesional, contohnya Hideo Nomo dan Ichiro Suzuki.
Selain baseball, kita juga kenal dengan sumo. Dua orang bertubuh
sangat sangat besar harus berusaha untuk mendorong lawannya ke luar
lingkaran agar menang. Atlit sumo bukanlah orang-orang biasa. Mereka
harus mengikuti latihan yang sangat sulit dan gaya hidup yang sangat
berbeda dari biasanya agar dapat menjadi pegulat sumo yang baik.
Kimono
Dalam buku sejarah Cina pada abad ke-3 ada ditulis tentang pakaian
Jepang. Disebutkan bahwa orang Jepang pada masa itu menggunakan pakaian
dengan lubang besar yang dikerudungkan mulai dari kepala. Boneka-boneka
Haniwa yang ditemukan dalam kuburan-kuburan tua mengenakan
bermacam-macam jenis pakaian. Pakaian-pakaian itu menunjukkan cara orang
Jepang mengenakan pakaian pada masa itu.
Pada abad ke-8 ditetapkan undang-undang yang mengatur cara berpakaian
para pegawai pemerintah. Pakaian itu mirip dengan pakaian yang
dikenakan di Korea dan Cina.
Pada zaman Heian, para wanita di istana mengatakan kimono berlapis-lapis yang sangat indah. Pakaian ini kemudian dikenal dengan Junihitoe. Kemudian pada zaman Kamakura orang Jepang mengenakan kimono jenis pakaian dalam kosode sebagai pakaian sehari-hari. Kemudian pada zaman Muromachi, para wanita mengenakan pakaian kosode walau sebagai pakaian resmi. Selanjutnya pakaian jenis ini berkembang hingga kini.
Pendidikan di Jepang
Urutan masa sekolah di Jepang adalah 6-3-3-4. Artinya, sekolah dasar
(shougakkou) selama 6 tahun, sekolah menengah pertama (chuugakkou)
selama 3 tahun, sekolah menengah atas (koutougakkou) selama 3 tahun, dan
universitas (daigaku) selama 4 tahun. Sembilan tahun pertama adalah
pendidikan wajib. Hebatnya, hampir 100% dari siswanya selalu datang ke
sekolah sehingga persentase buta huruf di Jepang hanya 0,7%.
Setelah lulus SMA, mereka seharusnya melanjutkan ke perguruan tinggi
dan belajar selama 4 tahun. Bagi yang mendalami ilmu kedokteran, maka
masa belajar ditambah 2 tahun, menjadi 6 tahun. Selain program sarjana,
ada juga pasca sarjana untuk mereka yang ingin melanjutkan ke jenjang
S2, dan S3 untuk program doktor. Lama pendidikan untuk S2 adalah 2
tahun, dan S3 selama 3 tahun.
Setelah mengetahui fakta-fakta tersebut, kita pasti dapat memahami
mengapa bangsa Jepang lebih maju dari negara-negara lain. Giat belajar
sejak SD hingga SMA, giat bekerja, dan menjaga tradisi adalah resep
sukses mereka. Siap untuk meniru mereka?